Man Jadda Wajada

barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia

Selasa, 31 Mei 2011

“RASA ITU” BEGITU SULIT TUK KUMENGERTI



Rasa itu telah tercipta jauh sebelum aku lahir
Bahkan jauh sebelum DIA menciptakan alam semesta
Rasa itu tlah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh
Tlah diatur-NYA tuk mengendap dalam setiap jiwa makhluk-NYA

Aku tak mengerti benar kapan kudapat rasa itu
Yang kuyakini, ketika aku dikandung, aku kenal rasa itu
Rasa yang ditumpahkan ayah bundaku
Rasa yang ditumpahkan nenekku
Rasa yang ditumpahkan calon keluarga besarku

Aku lahir..........
Kudapati rasa itu lebih dalam
Aku mulai besar..........
Kurasakan kehadirannya menentramkan
Aku remaja.............
Kurasakan rasa itu beraneka ragam
Aku beranjak dewasa..........
Kudapati rasa itu begitu rumit
Membuatku tertawa, terdiam, menangis, membisu dan pilu
Menawanku dalam bahagia, lara, sakit juga harapan yang teramat dalam
Membawaku pada arus kegilaan, kesakitan juga puncak keimanan
Aku tak mengerti mengapa begini
Aku tak mengerti mengapa rasa itu mengubah-ubah suasana hati
Yang kutahu, DIA-lah pemilik tersempurna rasa itu
Yang kutahu, DIA-lah satu-satunya tempat yang tepat tuk mencurahkan rasa itu
Rasa yang jika benar-benar muncul karna-NYA dan tertinggi untuk-NYA hanya ada satu kata membara, BAHAGIA!!!!
Namun aku manusia
Aku tak kuasa mengatur semua
Aku tak tahu harus berkata apa
Aku tak tahu harus berbuat apa
Yang kutahu dan kuingin.........
“Aku takkan kehilangan-NYA selamanya...”


Fafa Fathurrohma
30 Mei 2011, 21:37 WIB

Jumat, 27 Mei 2011

WELCOME TO AL-IRSYAD (Al-Ir Diaries_Part2)



"Qodarullah wamaa syaa-a fa’ala_takdir Alloh dan segala yang dikehendaki-NYA pasti terjadi." (HR.Bukhari).

Hadist itu membuatku yakin akan apa yang ada dihadapanku,,, bahwa semua yang  telah terjadi itu telah ditentukan oleh-Nya,,, tentunya termasuk keberadaanku sebagai guru di  SD AL-IRSYAD.....dan aku yakin itulah yang terbaik.
Aku sangat senang dengan hadist itu,,, karna mengingatkanku akan campur tangan-Nya dalam setiap sendi-sendi kehidupan makhluk-makhlukNya. Membuatku sadar, tidak semua keinginanku, harapanku dan impianku bisa kugenggam erat dengan jari-jari tanganku. Boleh jadi aku merencanakan sesuatu hal baik untuk mencapai keinginanku, berdoa dan berusaha, namun ternyata  Alloh tak mengabulkannya. Boleh jadi aku sedih, bahkan...mungkin sampai menangis, atau sampai sakit karna memikirkannya (nggak lebay lho... pernah soalnya..hehehehe). Tapi ketika aku ingat hadist itu, aku jadi sadar, Alloh tak kan pernah salah memilihkan sesuatu yang terbaik untukku. Aku percaya, Alloh tak pernah tertidur dan tak pernah lupa. So....harus SEMANGAT!!!!! OK???!!! Sip Dah...

Hmmmmmm............... aku jadi ingat gimana aku bisa jadi anggota Al-Irsyad.........
Mau tau????? Check it out...... simak baik2 ya..! (hahahaha.....narsis.com. gak papalah itung-itung latihan biar tambah PD,,, ya nggak??)

Masih teringat saat itu awal Oktober 2010 (hari pasnya aku lupa, kalau nggak tanggal 4 ya tanggal 5) aku mendapat panggilan wawancara kerja dari yayasan Al-Irsyad. Aku sedikit bimbang antara memenuhinya atau mengabaikannya. Posisiku saat itu aku masih berharap ditrima di sebuah SD yang jadi impianku sejak dulu. SD yang termasuk unggulan di kota Surakarta. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan aku memenuhi panggilan itu. Aku bertemu 2 petinggi yayasan, bu R*** dan pak U*** (taukan?). Aku ditanya sama Bu R*** tentang siapa namaku_kujawab Fatkhurohmah, ditanya lagi, dipanggilnya siapa ni_kujawab Fathur. Ditanya lagi lulusan mana_kujawab PGSD UNS. Ditanya lagi, “temennya Bu Yani ya?”_tentu saja kujawab iya. Ditanya lagi rumahnya_kujawab panjang kali lebar deh (nyebutin rumahku kan pake peta,,.males deh ngomongnya) Hehehehe. Ditanya lagi kenapa mau jadi guru_kujawab aja karna........ hag hag hag hag hag...... muter muter dulu nih jawabnya,,, jawab dari impian jadi dokter, sampai keblasuk ke PGSD, sampai akhirnya merasa bersyukur bahwa aku ditakdirkan jadi seorang guru,,, karena jadi seorang wanita muslimah, yang insyaAlloh nantinya akan jadi seorang istri dan seorang ibu, tentunya mempunyai kewajiban tuk “mengurus keluarganya”,, tugas yang jauh lebih mulia, yang lebih penting dan lebih utama... dan jadi seorang guru tentunya tak akan terlalu banyak menyita waktu, masih banyak kesempatan tuk bersama keluarga. I’m proud to be a teacher. But I’m very proud to be a good wife and a lovely mother. (pandangan masa depan,hehehehe). Ditanya lagi banyak banget,,, lupa lah. Oya, ditanya lagi yang terpenting nih, apa mau daftar PNS?_ kujawab, kehendak orang tua seperti itu (tentunya ada kehendakku juga, setelah melalui pertimbangan yang panjang). Ditanya lagi, mau daftar mana?_kujawab Solo. Beliau pun berkata, jika mau daftar di Solo nanti kalau ditrima akan ditarik di sini. WOOOwwwwww it’s sounds great...!!!! jadi PNS di sekolah islam??? Hemmm.... semoga bisa (pikirku waktu itu).
Akupun ditanya banyak hal tentang hobiku, pembelajaran dan lain-lain. Juga disuruh membaca Al-Qur’an Utsmani.
Wawancara pun selesai, aku harus menuggu jadwal Microteaching. Berhubung anak-anak baru mid semester akhirnya aku menunggu jadwal agak lama. Tanggal 18 Oktober aku mengambil jadwal Microteaching di LPP. Aku dapet materi benda cair, gas dan padat. Aku sempet bingung mau kuapakan tuh materi. Tapi sedikit utak-atik akhirnya ketemu juga deh konsepnya. Bikin RPP, kubuat versi terbaru, telpon adik tingkat PGSD. Kelasku belum dapet soalnnya. Hingga hari H pun tiba (auwwaaahhhh, hari H, kayak apa wae).
Jadwal Micro-ku jam 11.00 s.d. 11.45, hari Selasa, 21 Oktober 2011. Aku bergegas berangkat dengan membawa banyak barang. Sesampainya di depan SD aku sedikit ragu untuk masuk, bingung, takut, gak enak hati,,, deg-degan,,antara yakin nggak yakin, campur2 lah. Kutelpon Yanik, gak diangkat2. Kutelpon Nisa, kagak diangkat juga....! “Haduuuuhhhhhhhhhh..... piye ki?” pikirku saat itu. Kulihat jam semakin mepet jam 11.00. Ditengah kebimbanganku, ada seorang pak guru melihatku. Melihat banyak barang dan tas besar yang kubawa, yang ada kartonnya juga, mungkin terlihat jelas kali yak kalo aku mau microteaching. Pak guru itu bertanya “Mbak, jenengan yang mau micro ya?” aku kaget, kujawab aja “iya”. Pak guru itu bilang lagi, “Masuk aja, sepedanya taruh situ.” Katanya sambil nunjuk tempat dekat bawah tangga. Kuikuti aja instruksinya pak guru yang belum kukenal itu. Kulanjutkan ke kantor kepala sekolah dan aku pun digiring (kayak nara pidana wae to...) maksudnya diantarkan ke kelas 3B sama ibu guru cantik. Ditangga si bu guru cantik pun mengajak kenalan, “namanya siapa?” kujawab “fathur” lantas dia membalas “saya dina, wali kelasnya 3b, sebenarnya saya udah dikasih tau bu yani ma bu nisa kog” sambil senyum dan terus mengiringiku ke kelas. Aku balas dengan senyum dan mengucap “Oo.....apa iya?” bu Dina menjawab “iya”. Kita pun sampai di kelas 3b.
Sesampainya di 3B, aku menyiapkan bahan2ku..... kusedikit PD karena RPP-ku kubuat yang versi terbaru,. Setelah selesai menyiapkan alat, membagikan RPP pada bu Dina, bu Rani dan pak Din, akhirnya Micro pun dimulai........
Theng theng theng theng..........
****************************************
SENSOR AJA YACH,,,, MALU BUANGET AKU....
Kalo keinget itu rasanya aku gak punya muka hahhahhahha. Tapi dari micro ini ada anak yang langsung kuinget terus namanya... karna dia banyak tanya dan sering manggil-manggil aku, Haris, yang belakangan pindah sekolah..
****************************************
Selesai micro yanik dan nisa menjemputku di 3b, Yanik dan Nisa datang,,,, wa.....heboh langsung. Kita pun turun ke depan kantor kak Nisa. Aku menunggu bu Rani. Kita ber3 ngobrol. Lewatlah Pak guru yang tadi nyuruh aku masuk,
aku tanya yanik ma nisa siapa dia,,, sontak kompak mereka menjawab “Oh... itu lho yang namanya pak Dosis”.
Kubalas, “Ooohhh itu, la yang namanya Sapi’i endi?” (bagi 2sejoli yang disebut namanya gak usah GR dulu,, hihihihihihi).
“Ngko nek liwat tak kandani”, jawabnya si ****.
Ya maklum deh namanya juga temen dari jaman doloe,,, apa2 dicritain,, termasuk tingkahnya dua sejoli. Heheheheheh.... (bagi yang lain, jangan negatif thinking dulu ya,,, ini cerita dua sejoli yang suka jual dawet di manahan, aku pernah mau diajak beli soalnya buat buka bareng-bareng, tapi gak jadi, hehehe, by the way and the bus way aku pengen tau rasanya dawetnya tuh,,,enak gak ya? gek dibuat cerita bersambung lagi,, wkwkwkwkwkw)
Setelah siang aku pulang dengan rasa campur-campur terutama malu keinget micro-ku yang menurutku amburadul.
Setelah sekian lama akhirnya hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2010 aku dipanggil ke LPP, aku dipersilahkan duduk di kantor dan saat itu ada beberapa ustadz yang juga masuk, katanya sih ngambil gaji, wah jadi gak enak dewe soalnya aku perempuan sendiri. Dan aku bener2 kagak inget ustadz-ustadz itu siapa aja karna aku juga gak liat wajah mereka waktu itu.
Aku pun diajak bu R**i pindah ruangan dan aku ditanya macem2 terutama tentang pns dan akhirnya setelah ada kesepakatan, aku dinyatakan BERGABUNG dengan Al-Irsyad. Setelah itu datanglah Pak Din yang kemudian memberiku wejangan singkat tentang Al-Ir dan memberiku beberapa kertas yang berisi tata tertib serta administrasi2 yang dibutuhkan. Beberapa saat kemudian ku disuruh ke SD Al-Ir dan dipersilahkan duduk di kantor kepsek. Deg-deg-an dan rada2 asing juga rasanya, berharap yanik ma nisa cepet2 muncul. Tapi mereka pada ngajar.
Karna aku belum dapet jadwal (guru yang kugantikan masih menyelesaikan administrasi) akhirnya aku selama seminggu pertama disuruh menggantikan guru yang katanya mau pergi ke purwokerto. Tak berapa lama kemudian datanglah seorang guru muda, yang ternyata bernama Pak Aswin, memberiku setumpuk buku bahasa Indonesia dan jadwal mengajar. Masya Alloh ngomongnya haluuuuusssssssssssss banget. Aku aja kalah dan aku cuma bisa  jawab iya2 sama nganggukin kepala doang (batinku waktu itu semoga pak Aswin gak tau kalo sebenarnya aku bingung waktu diajak ngomong itu. Hehehehe)
Jam berikutnya aku dikenalkan pada kak Anisa dan diantar beliau ke kantor guru putri, berkenalan dengan guru2 putri dan diambilkan kursi dan duduk di mejanya yanik. Disana ku berbincang2 dengan bu Afni yang bertanya macem2 juga ke aku. Dan tak kusangka ternyata beliau sepupunya temen SMA-ku yang lumayan deket sama aku. Wow dunia cukup sempit ternyata.... meskipun aku belum kenal semua dan baru beberapa aja, tapi aku cukup suka!
Setelah bertemu Yanik dan Nisa, mereka bilang “selamat datang di al-Irsyad, nikmatin SENSASI-nya ya, kau pasti suka,,,,,!!!!!” kuinget terus nih kata-kata terutama pada kata SENSASI yang menurutku sarat makna dan penuh dengan kejutan. Akan seperti apa hari2ku di Al-ir? tunggu kisah selanjutnya yaaa....! bukan maksud sok ngeksis nih, aku cuma ingin berbagi kebahagiaanku "yang bisa menjadi bagian dari Al-Ir tercinta" hehehehe :-)
Akhirnya hari itu aku pulang membawa sejuta harapan bahwa hari-hariku di Al-Ir akan indah dan berwarna warni seperti pelangi..., pelangi yang selalu menawan hati..
Dan di alam imajinasiku sana ada tulisan besar yang mengarah padaku....WELCOME TO AL-IRSYAD...... yang kusambut dengan senyuman penuh harapan  ^_^

To Be Continued........
(jangan pelit2 komen yah.......buatnya lama nie,,,,,hehehehe)

~Fafa Fathurrohma, 27052011~

Aku, Hujan dan Kenangan (Al-Ir Diaries_part 1)

aku selalu bahagia saat hujan turun karna aku dapat mengenangmu untukku sendiri (utopia)

Hujan membangkitkan kenangan-kenangan indahku tentang Al-Ir dan isinya..

Hari ini (21April2011), sepulang dari SMK2 SKA pukul 16.10, dari langit kulihat rintik gerimis menghiasi temaram senja. Gerimis membuat permukaan jalan membentuk motif-motif tak beraturan. Setelah kupastikan isi tasku selamat, kulangkahkan tekadku menerjang gerimis dengan atasan mantel. Kulajukan si  Mumu pelan sambil kunikmati syahdunya gerimis nan indah di penglihatanku. Tiba-tiba kuteringat,,, aku pernah menemui hujan yang indah di senja nya Al-Ir. Terbayang saat sore-sore menanti hujan reda di emperan kelas 2A. Aku, Yanik dan mom Reni menyaksikan segerombolan anak-anak yang bermain-main dengan hujan. Hanif, Arista, Achlam, Ibtisam, Fahmi dll. Hmmmm.. Ingin rasanya berbaur hujan-hujanan bersama mereka. Tapi tak mungkinlah,,, jaim katanya Mom Reni. Guru gitu loh. Hehehehe......
Jeprat jepret dengan kamera pun berlangsung tanpa komando. Aku inget bener, aku berharap hujan sore itu tak segera berhenti, aku ingin berlama-lama karna belum tentu ku akan dapati suasana indah itu. Saat itu aku menyadari keberadaanku di Al-Ir takkan lama lagi (di penghujung akhir bulan Februari_saat yanik akan pergi ke Sleman).

Tanpa terasa aku sampai di bangjo disperindag. Lampu merahnya menyala, namun kubelokkan si Mumu ke kiri , (siapa to si Mumu???? iku lho motorku) kulewati hokben, tempat “the power puff girls” coba2 menu paket 10ribu.... ahahaha...inget itu pengen ketawa, 10ribu plus aqua kecil 4ribu. Langsung bolong deh tuh kantong (idenya nisa ki....haruse nisa ganti rugi, ckakakakaka).
Sampai di bunderan Monumen Pers ku belokkan si Mumu ke kanan lurus melewati bakso alex. Wah jadi inget makan bakso bareng bu Aida dan bu Dina di sana. Kulanjutkan lewat Nonongan bermaksud ke Mac Mohan. Sayang hujan deras tururn. Mendadak kuubah rencanaku, aku harus pulang karena hujan semakin deras,,,. Inginku mampir saja di warung bakso baturono sambil menunggu hujannya biar sedikit reda, tapi kuurungkan karena baturono banjir, kubelokkan saja si Mumu ke arah utara, arah Kustati. Hmmm....jadi inget, saat jajan bakso baturono ma Nisa and Bu Naim, peristiwa itu berujung pada ketersesatanku di kampung semanggi. Gara2nya nisa nyepeda balap,,, aku ketinggalan, kehilangan jejak dan nyasar entah kemana,, padahal dompet isi uang dan Hpku dibawa bu Naim. Bu Naimnya bonceng Nisa,,, bensinku hampir habis, hujan lagi. Wah,,, bener2 deh... (awal bulan Desember menjelang pernikahan Bu Anni di Solo, Yanik lagi berjuang di Sleman).
Aku melaju ke utara melewati kustati... jadi inget juga, di suatu hari saat hujan-hujan sehabis les sore,,, aku, Nisa, bunda Lilis, Ust. Muttaqin, Pak Jay, Pak Kus dan Pak Wandi ke kustati bareng2 jenguk istrinya ustad Taufik yang lagi sakit.
Kulanjutkan perjalananku. Aku belok ke arah timur tepat di perempatan dekat rumah Kak Amani. Wa......ternyata airnya juga tinggi. Nyiprat deh.... basah sudah semua. Kubelok lagi ke arah Semanggi jalan pom Bensin,, lewat sate warung sate kambing tempat aku, Nisa, Bu Dina, Bu Naim, Bu Fuah dan Yanik pernah jajan bareng2 (Nisa lagi nih yang merekomendasikan, urusan kuliner, Nisa jagonya... qiqiqiqiqiqi. Peace ya Nis!)
Tiba-tiba aku inget, jalan depan SMA MTA pasti banjir!!!! Wah, aku langsung aja belok kiri, ke arah rumahnya pipik,, kuyakin aku bisa sampai mojo dengan menyelinap gang kecil dan gak kena banjir. Wah, aneh bin ajaib,, ternyata malah jalannya parah dan banjire kira2 udah 20 cm. Aku belok ke selatan di perempatan rumah pipik,,, terus ke selatan wahhhhhh....... si Mumu “MLEPHEK” tepat 1 perempatan selatan rumahnya Pipik aku terhenti,,,,,, (banjirnya belum terlalu tinggi). Aku pun berteduh, membetulkan sepedaku. Kulihat di sekeliling jalan, banjir semua,,, sepedaku gak bisa idup lagi. Aku pikir “Ya Alloh, hujan kali ini nggak indah untukku.” Setelah sekian lama, akhirnya ku calling Pipik. Datanglah ia berjalan kaki dengan mengenakan mantol,,, dituntunnya sepedaku, aku malah ngikuti dari belakang. (Baik banget Pipik, yang punya motor aku, tapi Pipik yang nuntun,,hehehehe Pipik pasti GR nih). Banjirnya semakin tinggi udah sebetis. Aku Shock... kog banjir semua kayak gini. Pipik malah ketawa2 liat kebingunganku. Yang heboh lagi sempet2nya Pipik nuntun si Mumu sambil ngaca trus bilang “Bu, aku cantik ya nek kehujanan” hahahahahahaha.... Pipik...Pipik... Lucu sekali kau.
“Pik, desamu ngeri banget Pik banjir gini.” dengan polosnya kutanya pada Pipik (ngaku2 polos, hehehe)
“hahaha,,,ngenyek banget ig, ini tanah kelahiranku lho”jawab Pipik.
“Lah masa kamu mau ke tokomu depan rumahmu yo banjir ngene ki.” Kutanya lagi penuh dengan rasa “NGGUMUN”.
“hehehehe biasa wae Bu, ayo jajan dulu sambil nunggu airnya surut.” Ajak Pipik setelah memarkirkan si Mumu.
“Jajan kemana? Udah sore aku mau pulang jam berapa?ngko piye maghrib-ane?”
“Bentar lagi surut Bu, tenang aja.”
Akhirnya kuikuti saja maunya Pipik. Dengan tas masih di punggung, mantel atasan masih terpakai dan helm masih menempel di kepala bak seorang astronot jadi-jadian, aku dan Pipik menuju warung Hik,, aku melihat banyak anak2 maen-maen denga air banjir, ciprat-cipratan, grujukan nggak peduli itu air apa. Kayak di pantai aja. Kelihatannya seneng banget. Aku tetep aja “nggumun”.
Di warung Hik banyak makanan... hehehehehe... laper juga jadinya. Akhirnya aku, Pipik dan Alya maem makanan dan gorengan. Kami bertiga duduk di dingklik. Lucu sekali di bawahnya kaki kita tergenang air. Hehehehe. Geli. Eh, jajanannya ada pepes Tuna juga lho. Jadi inget aku, Bu Naim, Nisa dan Yanik suka beli pepes Tuna.
Setelah selesai kita pun balik lagi ke rumah Pipik. Bener kata Pipik, air mulai surut.
“Tu kan Bu, aire surut, perutnya kenyang, bisa pulang” Pipik pun mengambil motorku dan menghidupkannya.
“Pik, Lha kok aire yang selatan sana masih tinggi Pik, ngko nek pitku mati meneh piye?”
Pipik akhirnya memboncengkanku sampai deket jembatan Mojo. Wendy membuntuti kami dari belakang. Aku pun pulang. Pipik berboncengan dengan Wendy untuk pulang. Terima kasih banyak Pipik, terima kasih banyak Wendy. “Ini kebanjiran yang indah.”
Ya Alloh, hujan kali ini tetap indah untukku....  

Hujan juga mengingatkanku pada serentetan peristiwa menjelang manasik haji.
Mulai dari aku, yanik dan nisa ke bursa Al-Qowam beli baju kembar untuk manasik haji. (Kita ngrayu2 penjualnya biar dikasih harga murah,,, dasar ibu-ibu! Pulangnya kita kehujanan tapi mampir dulu makan bakso dan mie ayam di kasmaran, hahahaha).
Juga saat aku bikin Co-Card guru untuk manasik haji, hari Sabtu, 8 Januari 2011. Aku ditemani Bu Naim dan Bu Aida. Tapi Bu Aida pulang duluan dan tinggallah aku dengan bu Naim. Aku inget banget, saat itu kantor masih di sebelah barat. Bu Naim SD chatingan dengan Bu Naim TK Al-Ir pake lepi dan modemku, sedang aku ngetik dan ngeprint cocard. Hujan deras turun di luar,,, laper euy.. Bu Naim pun calling penjual bakso depan. Kita pun makan Bakso. Makasih bu Naim udah nemenin aku saat itu!
Tak ketinggalan saat Manasik Haji. Di pagi yang cerah, Sabtu tanggal 15 Januari 2011, siap-siap berangkat. Eh, gerimis turun...... gerimis yang indah. Gerimis yang menyambut semangat anak-anak Al-Ir . Ada aku, Nisa, Yanik, Bu Nunik, Bu Im, Bu Naim, Bu Anni, Ustadz Ikmal, Ustadz Abu Dzar, Ustadz Muttaqin, Ustadz Taufik, Ustadz Syafi’i, Pak Hendra, Pak Kus,. Sayang bu Jamilah gak bisa ikut.
Hujan juga mengingatkanku pada bu Anni, saat makan bakso di warung depan Al-Ir,,, hari Kamis, 20 Januari 2011, jam 2. Hujan datang selesai kita makan bakso. (Kat biyen kog temane bakso). Hehehehe. Banyak pengalaman yang beliau ceritakan tentang masa kuliahnya. Hmmmm...sangat inspiratif. Terima kasih Bu Anni... Hujan hari itu juga menahanku di sekolah, sampai aku jadi tahu kegiatan Pramuka di Al-Ir untuk yang pertama kali. Ada Ustadz Muttaqin, Ustadz Syafi’i dan pak Hendra, ada Nisa, Dek Avil dan Dek Rida juga. Aku malah di kantor dengan Bunda Lilis. Bunda Lilis juga berbagi cerita inspiratif. Terima kasih bunda Lilis....... senangnya bersahabat dengan orang-orang yang lebih tua,,, banyak memetik “pengalaman”. Pramuka hari itu membuatku ikut di wide game bersma anak2 di hari Kamis tgl 27 Januari 2011.
Hujan yang lain, Alloh mempertemukan aku dan Nisa dengan Pak Aswin dan istrinya di depan Embarkasi sewaktu kami pulang dari Boyolali. Hehehehe misteri kaos kaki. Bunda Lilis, Nisa: tak akan kuulangi kaos kakinya.. :-D

Hujan yang lain lagi di pagi hari di Al-ir,,, mantolku kembar sama Bu Afni dan Bu Aida. Hihihi..
Banyak hujan saat di Al-Ir, tentu saja ada Pak Wandi, Pak Din, Pak Amin, Pak Yunus, Pak Nurdin, Pak Nugroho dan Kak Nisa, Bu Ida, Miss Novi, Tya, dek Reni, Bu Kus, Mbok Tri dan Pak Di
Dan HUJAN pun,,,,, akan selalu indah.............
To Be Continued........

~Fafa Fathurrohma, 21042011~